Monday 4 March 2013

AL-FALAH PART 1: 3 SIKAP MUTU, JUJUR DAN HORMAT

Pagi yang cerah yang  kemudian hujan, berangkat pagi-pagi menuju sekolah Al Falah. Sekolah yang mewah dalam kesederhanaan. Terasa damai dan menyenangkan. Sambutan yang ramah, penuh senyuman, dan kekeluargaan betul-betul sekolah yang memanusiakan manusia. Waktu pertama semua peserta berkumpul diruang PPOT, semua peserta saling berkenalan dan diawali dengan pembacaan tata tertib oleh Pak Ridwan. Kemudian dilanjutkan dengan Bu Nani yang membuka acara yang selanjutnya berikan kepada Ibu Wismiati.
Pada saat berbicara dengan Bu Wismi membahas tentang 3 sikap yaitu: Mutu, Hormat dan Jujur. Ketiga sikap tersebut dibahas pertama tentang definisi dari ketiganya menurut masing-masing peserta. Pertama, mutu adalah hasil dari sebuah proses yang dilakukan dan dapat dinilai sekaligus mampu untuk dipertanggungjawabkan...................................(dedifinisi yang wuri buat). Kedua, Hormat adalah santun dalam bersikap waktu berhubungan dengan semua makhluk Allah. Ketiga, Jujur adalah singkronisasi antara ucapan dan perbuatan.
Setelah membahas 3 sikap di atas, dilanjutkan dengan observasi ke dalam sentra. Pada waktu pengamatan saya masuk disentra main peran mikro dan makro. Dalam kegiatan observasi hanya diizinkan untuk melihat, mendengar dan mencatat. Dalam aktifitas mengamati saya mendapatkan arti mutu dari kegiatan main anak yaitu anak bermain peran mikro dalam tema musim hujan yang bercerita tentang koloni semut. Anak bermain dengan kartu yang membentuk rumah semut, di dalam rumah semut itu semut berlindung dan melindungi miliknya, yaitu menjaga telurnya. Anak ketika dalam bermain koloni tersebut belum ada telur. Anak mempunyai inisiatif membuat telur berbentuk oval yang kemudian digunting dijadikan telur, anak berkata "ini sebuah telur dan anak melanjutkan membuat beberapa telur yang lain kemudian menghitungnya dan bicara pada teman "semutnya sudah mempunyai 8 telur yang harus dijaga." Mutu dari sikap anak terlihat dari inisiatif, kemampuan matematic dan kerunutan cerita.
Sedangkan sikap hormat tercermin dari sikap anak kepada guru, yang sangat mendengarkan dan melaksanakan intruksi guru dengan baik. Sedangkan sikap jujur tercermin dari sikap anak waktu recalling yang menceritakan segala aktifitas dengan runut.
Dalam kegiatan pengamatan yang saya lakukan  proses penilaian dalam sentra dilakukan dalam bentuk narasi. Penilaian anak dilakukan ketika anak bermain atau pada saat anak recalling.
Pembuatan tema dan TFP Sejak usia KB-SMA itu sama. Hal ini bertujuan untuk mempertebal mielin anak pada setiap tahapannya. Terjadi keterpaduan antara tema di Toddler-SMA. Materi yang diberikan untuk anak KB maupun TK sama, tidak ada jenjang dan bertahapnya. Hal ini bertujuan jika anak naik ke jenjang berikutnya, anak tinggal mengingat yang guru telah sampaikan. Guru tinggal menambah informasi baru yang berhubungan dengan itu. Misal: Pada saat ini tema yang dibahas tentang musim hujan. TFP yang dibuat tentang pengetian hujan, terjadinya hujan, intensitas hujan, perkiraan curah Hujan. Semua itu diberikan dalam porsi yang sama sejak KB sampai SMA "dengan penambahan menurut jenjang usia anak". Hal ini dilakukan dengan menambahkan kosa kata dan pengetahuan yang lebih luas. Setiap penyampaian apersepsi selalu menggunakan kata-kata ilmiah, walaupun itu dijenjang usia kelompok bermain, tujuannya adalah mempertebal mielin anak dan memperkenalkan supaya anak mampu mengkontruksi sendiri pengetahuannya. Penggunaan bahasa guru memberikan energi positif pada anak, dan bahasa sangatlah penting dalam memberikan pijakan saat bermain. Dengan bahasa guru mampu menanamkan konsep-konsep secara tepat dan benar. Bahasa mempunyai pengaruh yang sangat besar pada kegiatan bermain dan dalam penanaman sikap. hesty@kps.sch.id, Rawuh@kps.sch.id
 

No comments:

Post a Comment